Advertisement

BI DIY Sebut Beras Jadi Penyumbang Utama Deflasi Juni 2024

Anisatul Umah
Selasa, 02 Juli 2024 - 11:37 WIB
Sunartono
BI DIY Sebut Beras Jadi Penyumbang Utama Deflasi Juni 2024 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. - IST

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyebut beras menjadi komoditas utama penyumbang deflasi bulanan atau (month-to-month/mtm) di DIY pada Juni 2024 sebesar 0,13%. Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto mengatakan hal ini terjadi seiring dengan kecukupan pasokan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik di DIY dan provinsi lain.

Selain beras deflasi juga disumbang oleh bawang merah 0,03% mtm sejalan dengan pasokan yang masih terjaga kecukupannya. Kemudian telur ayam ras 0,03% mtm, dan daging ayam ras 0,02% mtm. Harga telur ayam ras menurun disebabkan oleh normalisasi pasca lebaran dan mudik dan penurunan harga daging ayam ras dipengaruhi oleh harga stok pakan ternak, utamanya jagung yang menurun.

Advertisement

BACA JUGA : BPS Menyebut Makanan Sumbang Inflasi 2,53% di Jogja

"Penyumbang utama deflasi yang terjadi di DIY adalah kelompok makanan dan minuman," katanya, Selasa (2/7/2024).

Menurutnya deflasi lebih dalam tertahan oleh meningkatnya harga pada seluruh kelompok komoditas. Harga cabai rawit meningkat 0,02% mtm dan cabai merah 0,01% mtm. Mulai merangkak naik di akhir Juni seiring dengan mulai terbatasnya pasokan pasca berakhirnya musim panen di sejumlah pemasok.

Lebih lanjut dia mengatakan seragam sekolah anak turut menyumbang inflasi 0,01% mtm disebabkan oleh meningkatnya permintaan, seiring dengan tahun ajaran baru. Dalam kelompok administered price, momen Iduladha memicu peningkatan permintaan bahan bakar rumah tangga. "Sehingga mempengaruhi peningkatan harga," ujarnya.

BI DIY memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya. Didukung upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam kerangka 4K Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024.

Di antaranya pelaksanaan operasi pasar/pasar murah yang diperkuat dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli, kampanye belanja bijak, penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik antar provinsi maupun intra provinsi, serta replikasi MRANTASI (Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi) di pasar maupun sekolah untuk meningkatkan literasi kepada pedagang pasar, masyarakat dan pelajar.

"Komitmen BI, pemerintah, serta seluruh stakeholder dalam mencapai inflasi 2024 sesuai target sebesar 2,5% plus minus 1%," ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Juni 2024 kembali terjadi deflasi 0,25% secara bulanan. Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,35%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kembangkan Potensi Gua Cerme, Pemkab Segera Lelang Penyusunan Masterplan

Bantul
| Kamis, 04 Juli 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement