Advertisement
Pertamina Siagakan LPG Tambahan 8%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagai kota wisata, bisnis kuliner memberikan pengaruh terhadap kenaikan konsumsi bahan bakar gas. Mengantisipasi tingginya permintaan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru 2019, Pertamina menambah pasokan LPG hingga 8%.
Menurut Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto, konsumsi LPG baik untuk rumah tangga maupun usaha kuliner selama libur panjang selalu mengalami kenaikan. "Bahkan sudah ada tambahan sekitar delapan persen dari Pertamina," ujar Siswanto, Rabu (26/12).
Advertisement
Siswanto mengungkapkan penambahan pasokan gas LPG tersebut diharapkan bisa mengatasi apabila terjadi kekurangan di masyarakat. Terlebih di masa liburan panjang ini, tingkat konsumsi gas akan mengalami peningkatan yang signifikan. "Bila perlu ada fakultatif, karena biasanya permintaannya [gas LPG] sangat tinggi saat liburan seperti ini," jelas Siswanto.
Branch Manager Marketing Pertamina DIY Surakarta Dody Prasetya menuturkan baik gas subsidi maupun nonsubsidi selama Natal dan Tahun Baru 2019 ditingkatkan 8%. Rerata rincian peningkatan pasokan LPG untuk subsidi yakni LPG tiga kilogram (kg) sebanyak 8% dan nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kg lonjakannya tidak terlalu banyak.
Dody memaparkan selama Desember 2018 pasokan gas LPG di wilayah DIY dinilai berjalan dengan baik. Kendati beberapa wilayah di kabupaten dan kota di DIY masih ada kenaikan harga.
"Sesegera mungkin kami mendatangi pangkalan yang masih kekurangan pasokan, agar alokasi LPG ini di pangkalan seluruh DIY dapat lebih merata. Bahkan, di beberapa kabupaten dan kota di DIY ini, penyaluran gas tiga kg sudah over satu persen," jelas Dody.
Pemerataan pasokan LPG juga dilakukan dengan sosialisasi dan sidak bersama aparat terkait. Dody memaparkan sidak secara rutin dilakukan Pertamina bersama instansi terkait ke sejumlah rumah makan, industri katering, peternakan maupun laundri yang masih menggunakan gas subsidi untuk segera beralih ke nonsubsidi.
"Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan program Trade In, supaya para pelaku usaha yang selama ini masih menggunakan LPG tiga kg bisa segera beralih ke LPG 5,5 kg," imbuh Dody.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement