Advertisement
Stok Bensin AS Merosot, Harga Minyak Dunia Melonjak

Advertisement
[caption id="attachment_400150" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/25/stok-bensin-as-merosot-harga-minyak-dunia-melonjak-400149/minyak-dunia-ilustrasi-reuters-5" rel="attachment wp-att-400150">http://images.harianjogja.com/2013/04/minyak-dunia-ilustrasi-reuters4-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Ilustrasi Minyak Dunia/Reuters[/caption]
NEW YORK-Harga minyak New York naik lebih dari dua dolar AS pada Rabu (24/4) atau Kamis (25/4) pagi WIB, menyusul penurunan tak terduga dalam persediaan bensin AS dan spekulasi Bank Sentral Eropa akan segera menurunkan suku bunganya.
Advertisement
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melonjak US$2,25 di New York Mercantile Exchange menjadi menetap di US$91,43 dolar, tingkat tertinggi sejak 11 April.
Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik US$1,42 menjadi US$101,73.
Pasar AS bereaksi keras terhadap "penurunan besar dalam persediaan bensin yang adalah sedikit kejutan," kata Michael Lynch dari Strategic Energy and Economic Research.
Persediaan bensin turun 3,9 juta barel, hampir 10 kali lebih banyak daripada perkiraan para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
"Mungkin itu bersifat sementara," kata Lynch tentang persediaan bensin.
"Ada sejumlah masalah kilang di Pesisir Teluk, yang menjelaskan sebagian besar itu. Kita mungkin akan melihatnya kembali minggu berikutnya." Pemanfaatan kilang AS turun menjadi 83,5 persen dibandingkan dengan 86,3% pada minggu sebelumnya.
Kenaikan berminggu-minggu dalam persediaan minyak mentah, yang pada 900.000 barel kurang dari yang diproyeksikan para analis sebesar 1,2 juta barel, lebih lanjut mendukung kenaikan harga.
Minyak juga diperkuat oleh spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) bisa menjadi bank sentral utama berikutnya yang melakukan penurunan suku bunga.
"Banyak orang berpikir bahwa kondisinya telah cukup melambat sehingga mereka akan memangkas suku bunga di Eropa," kata Gene McGillian, pialang dan analis di Tradition Energy.
"Bank-bank sentral dunia akan terus memompa likuiditas ke dalam pasar keuangan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Test Ride Motor Honda Bagi Konsumen
- Begini Cara Pemda DIY Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di 2025
- Harga Pangan Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Bawang Merah dan Daging Ayam Turun
Advertisement