Advertisement
Pembatalan Pembelian Rumah Kecil Meningkat. Apa Penyebabnya?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, persentase pembatalan penjualan rumah meningkat pada kuartal III/2020.
Menurut BI, pada kuartal III/2020 tercatat tingkat pembatalan penjualan rumah sebesar 13% dari total unit terjual dengan porsi terbesar untuk unit tipe kecil sebesar 72% dari total jumlah pembatalan.
Advertisement
Besaran pembatalan penjualan rumah pada kuartal III ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Pada kuartal II/2020 terdapat unit properti yang mengalami pembatalan penjualan oleh konsumen sekitar 10 persen dari total unit terjual. Porsi terbesarnya adalah rumah tipe kecil yaitu 64% dari total unit yang dibatalkan.
Menanggapi perkembangan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menuturkan mengatakan pembatalan yang tinggi menjadi isu karena seleksi dari bank saat ini sangat ketat.
"Masyarakat di golongan tipe kecil ini sangat terganggu daya belinya, semua lebih memilih untuk lebih untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi isu PHK dan lain-lain," kata Ali.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menuturkan pembatalan penjualan rumah di rumah tipe kecil karena kemampuan dari pembeli yang merupakan end user, bukan investor. Di tengah pandemi Covid-19, keuangan mereka terganggu, tetapi mereka layak dibiayai atau bankable. "Di tengah pandemi, gaji mereka dipotong sehingga susah untuk bayar KPR, tetapi mereka ini bankable."
Perlu Relaksasi
Menurutnya, perlu ada relaksasi kepada konsumen yang membeli rumah dan dalam proses pembayaran yaitu dengan menunda angsuran selama beberapa bulan sampai kondisi keuangan konsumen ini pulih.
"Mereka perlu di-support, di-backup sementara. Banyak pembatalan itu sudah beli, tapi karena salary-nya berkurang, kemampuan membayar angsuran rumah juga berkurang," tuturnya.
Totok mengingatkan sektor properti membawa gairah atau dampak besar bagi 170 sektor lainnya, sehingga sektor ini perlu mendapatkan perhatian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Penutupan Peternakan Babi di Tlogoadi Sleman: Kandang Sudah Kosong Saat Satpol PP Datang
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Quietcation: Liburan Tenang dan Menyembuhkan yang Sedang Trend di Jogja
- Pakar UGM: Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Menimbulkan Kemiskinan Baru
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
Advertisement
Advertisement