Advertisement
Bisnis Hunian Vertikal Seret di Jogja, Begini Penjelasan REI DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY menyebut hunian vertikal masih belum banyak peminat di DIY.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan sepinya pasar rumah vertikal karena berbenturan dengan budaya dan pemahaman masyarakat.
Advertisement
Menurutnya, masyarakat masih berpandangan rumah tempat tinggal adalah rumah yang menapak dengan tanah. Sehingga hunian vertikal masih belum diterima dengan baik oleh masyarakat. "Shock culture, perbedaan budaya, bahwa rumah harus di bawahnya adalah tanah," ucapnya, Senin (1/1/2024).
Dia menjelaskan, di sepanjang 2023 wilayah yang paling tinggi kontribusinya pada penjualan properti adalah Bantul dan Sleman. Produk dari anggota REI DIY yang paling besar terserap pasar adalah pada harga di bawah Rp700 juta.
"Harga rumah di bawah Rp700 juta kontribusinya besar mungkin di atas 50 persen. Setelah itu di atas Rp700 juta-Rp2 miliar. Sisanya vertikal. Hunian vertikal di Jogja rata-rata di Sleman, tetapi memang pasarnya menurun," jelasnya.
BACA JUGA: Transaksi Pameran Properti REI DIY Tembus Rp50 Miliar, Sleman Jadi Lokasi Paling Dicari
Lebih lanjut dia menyampaikan rata-rata harga hunian vertikal ada di bawah Rp700 juta, hingga Rp1 miliar. "[Pembelian rumah vertikal] Rata-rata motifnya masih investasi, disewakan, atau untuk indekos," kata Ilham.
Dampak Kasus TKD
Kasus mafia tanah kas desa (TKD) yang terjadi di DIY sempat berdampak pada seretnya bisnis properti. Masyarakat menjadi waswas dalam berinvestasi properti.
Akan tetapi saat ini menurutnya isu tersebut perlahan semakin pudar. "Saat ini perlahan-perlahan masyarakat mulai sudah bisa menerima dan memahami itu," ungkapnya.
Meskipun di awalnya berpengaruh karena menimbulkan ketidakpercayaan. Masyarakat perlu waktu sejenak untuk menganalisis dan mencermati kondisi berkaitan dengan TKD. "Saya nyatakan anggota REI yang berinvestasi tidak di dalam kawasan tanah kas desa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- LPS Siapkan Rp237 Miliar untuk Klaim Simpanan Nasabah, Berikut Daftar 10 Bank Bangkrut Tahun Ini
- SBI Perkuat Fokus Pada Efisiensi dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
- Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
Advertisement
Advertisement