Advertisement
Kadin DIY Proyeksikan Ekonomi DIY 2024 Lebih Lesu dari Tahun Lalu
![Kadin DIY Proyeksikan Ekonomi DIY 2024 Lebih Lesu dari Tahun Lalu](https://img.harianjogja.com/posts/2024/01/25/1162689/pertumbuhan-ekonomi-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY menyebut kondisi ekonomi DIY 2024 lebih menantang dibandingkan dengan tahun lalu.
Ketua Komtap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kadin DIY, Timotius Apriyanto mengatakan akan terjadi kontraksi supply dan demand dampak kondisi global yang memengaruhi kondisi nasional dan lokal DIY.
Advertisement
Dia menjelaskan kontraksi global ini dampak dari faktor geopolitik dunia, seperti krisis Rusia-Ukraina yang belum rampung serta serangan Israel ke Palestina. Kondisi ini akan membawa krisis energi dan krisis pangan global yang semakin parah. Pertumbuhan ekonomi di DIY menurutnya akan lebih lambat dari proyeksi nasional.
“DIY akan mengalami perlambatan ekonomi juga dibandingkan tahun lalu, yang menjadi catatan sekarang selain tekanan supply demand, kami sebut market confidence drop karena tekanan geopolitik global," ucapnya, Kamis (25/01/2024).
Sementara di tingkat nasional saat ini sedang memasuki tahun politik sehingga industri berada di situasi ketidakpastian menunggu hasil pemilu.
“Ketidak pastian ini membuat market confidence drop. Industri besar menahan investasi dan lainnya,” jelasnya.
Ekonomi di 2024 akan diwarnai dengan penurunan daya beli masyarakat sehingga akan berpengaruh signifikan pada proyeksi ekonomi di DIY.
Menurutnya kondisi ini diperparah dengan kebijakan fiskal yang memberatkan bagi pengusaha, khususnya industri pariwisata, yakni kenaikan tarif pajak hiburan 40%-75% sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Padahal, kata Timotius, multiplier effect industri wisata sangat besar.
“Kami juga dibebani PPN 11% dan masih juga kena juga PPh Badan 22% sementara PPh dari karyawan juga harus kami tanggung, ini otomatis sangat berat,” ujar dia.
BACA JUGA: Pernyataan Presiden Soal Kampanye Disalahartikan, Ini yang Benar Menurut Undang-Undang
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pertumbuhan ekonomi Triwulan III/ 2023 sebesar 4,96% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini sedikit lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 4,94% secara tahunan.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2023 lebih lambat dibandingkan Triwulan II/2023 sebesar 5,16%, juga lebih lambat dari Triwulan III/2022 sebesar 6,20%. Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono, mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 0,23% secara quarter-to-quarter/qtq.
"Apabila dibandingkan dengan kondisi Triwulan III/2022 pertumbuhan ekonomi DIY meningkat 4,96%. Ini tentunya sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional 4,94%," paparnya.
Sementara pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2023 baru akan dirilis awal Februari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Minta Bank Swasta Buka Program KPR
- Mengenal Fungsi Coretax dan Cara Mengaksesnya
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203979/img-20250212-wa0031.jpg)
Ramp On Jalan Masuk Tol Jogja-Solo di Trihanggo Mulai Digarap
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/11/1203856/innside.jpg)
Iftar Menu Nusantara dan Timur Tengah di INNSiDE Yogyakarta, Mulai dari Rp155.000
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Fungsi Coretax dan Cara Mengaksesnya
- Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat untuk Tekan Angka Stunting Nasional
- Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Minta Bank Swasta Buka Program KPR
- OJK: Aset Industri Asuransi Nasional Capai Rp1.133 Triliun
- Lelang SBSN, Pemerintah Raup Rp10 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 12 Februari 2025 Turun, Termurah Rp892.000
- BEI Catat Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta SID, Didominasi Investor Lokal
Advertisement
Advertisement