Advertisement
Pengembang Patahkan Mitos saat Pemilu, Ramadan dan Lebaran dengan Cara Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penjualan properti pada periode Ramadan dan Idulfitri umumnya fluktuatif, melesu di awal Ramadan dan melambung setelah Hari Raya Idulfitri. Mencoba mematahkan kondisi tersebut, pada tahun ini para pengembang mulai berani menciptakan pasar sejak awal Ramadan hingga pasca-Idulfitri meskipun masyarakat umumnya lebih memilih kebutuhan konsumsi.
Beberapa pengembang di antaranya Ciputra (CTRA), Agung Podomoro Land (APLN), dan Cipta Harmoni Lestari tetap menjual dan meluncurkan proyek baru. Direktur Ciputra Harun Hajadi mengatakan berencana sejak awal tahun untuk meluncurkan beberapa proyek baru yang telah disiapkan sejak awal. Ia menuturkan hingga saat ini belum melakukan pengubah jadwal.
Advertisement
Salah satu proyeknya yakni Northwest Park CitraLand di Surabaya, Jawa Timur, tahap dua yang baru saja dirilis 10 hari sebelum pemilu telah berhasil mendapatkan transaksi penjualan hingga Rp440 Miliar saat peluncurannya. "Ciputra tetap meluncurkan proyek baru dan produk baru meskipun dalam masa Ramadhan, lebaran, atau pemilu, kami jalan terus tinggal sources-nya yang diatur," tuturnya pada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (9/6).
Meski demikian, Harun juga mengiyakan perubahan pasar lebih banyak disebabkan oleh siklus pasar yang memang siklusnya sedang di bawah. Ia menuturkan property lebih banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi makro. JIka pertumbuhan baik, maka properti akan bagus. Harun menuturkan bahwa dirinya optimis terhadap pembangunan properti sebagai investasi jangka panjang karena kinerja pemerintah yang gencar dalam pembangunan infrastruktur.
"Bulan puasa pasti sepi, siklus penjualan properti selalu begitu dan selalu diantisipasi dengan berbagai promo. Setelah lebaran biasanya terjadi kenaikan, dan semester dua secara tradisi siklusnya selalu lebih baik daripada semester satu," ujarnya.
Patahkan Mitos
COO PT Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto mengatakan tetap yakin bisa menjual produk-produk propertinya, terutama produk properti komersial terbarunya Marchand Hype Station.
“Tahun ini kami mematahkan mitos-mitos properti yang mengatakan jualan properti itu susah di tahun pemilu, puasa, dan Lebaran,” ungkap Audy belum lama ini.
Dua hari sebelum pemilihan umum atau 15 April 2019, Cipta Harmoni Lestari jugamelakukan Principal Agent Gathering dan mulai membuka kesempatan membukukan Nomor Urut Pendaftaran (NUP) kepada para calon tenant. Kemudian, pada akhir April lalu, Marchand Hype Station sudah mencatatkan NUP hingga lebih dari 250 unit, padahal unit yang diperjualbelikan hanya mencapai 240 unit. Menurut Audy, konsep yang berbeda dan lokasi yang menarik membuat orang tetap tertarik pada properti besutan Cipta Harmoni Lestari itu.
“Ini membuktikan, kalau punya konsep yang kuat, pasar pun pasti akan terima. Marchand ini jadi hype station pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sesuatu yang baru pasti diikuti, makanya banyak yang bilang kalau ini justru adalah babak baru di area [properti] komersial,” sambungnya.
Senada, General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Handoyo Lim mengatakan menjelang Ramadan dan Idulfitri tidak ada perubahan pergerakan pasar untuk penjualan dan pembelian properti di Jababeka. “Target pasar Jababeka Residence kan cukup beragam, dari end-user sampai ke investor, sehingga periode seperti Ramadan dan Idulfitri umumnya tidak memengaruhi jumlah transaksi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement