Advertisement
Pertumbuhan Kondotel Masih Stagnan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Iklim pariwisata menjadi salah satu faktor penting pertumbuhan kondotel di Jogja. Efek mahalnya harga tiket pesawat beberapa waktu lalu diyakini turut membuat kondisi Kondotel menurun.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana mengatakan saat ini jumlah kondotel di DIY belum banyak, perkembangannya pun saat ini masih stagnan. Ia belum tahu secara pasti berapa jumlah Kondotel di DIY.
Advertisement
Meski begitu tetap saja menurutnya semua sektor yang berhubungan dengan pariwisata akan terpengaruh. “Semua sektor yang berhubungan dengan jasa pariwisata terkena pengaruh itu [kenaikan harga tiket pesawat] sedikit atau banyak,” ucap Deddy, Senin (24/6).
Rencana penurunan harga tiket pesawat sendiri menurutnya bila hanya turun sedikit, dan masih jauh dari jangkauan masyarakat pihaknya tidak begitu optimis. Pihaknya berharap turunnya wajar, dalam artian dekat dengan jangkauan masyarakat.
Deddy mengatakan okupansi atau iklim wisata selain stabilitas politik, ekonomi, keamanan, faktor tiket tersebut juga berpengaru. Pihaknya berharap tiga hal itu dapat dikendalikan oleh pemerintah.
Real Estate Indonesia (REI) DIY, Rama Adyaksa mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat memacu pertumbuhan Kondotel. Pertama masalah pariwisata, di DIY menurutnya memiliki potensi untuk itu. Jadi masalah harga tiket pesawat yang direncanakan akan diturunkan secara tidak langsung akan berpengaruh.
Menurutnya, di DIY sangat banyak pilihan alternatif untuk hunian wisatawan, sehingga pengembang harus menganalisa hal itu juga. “Tidak jangka pendek, mungkin, jika wisatwan tumbuh stabil baru bisa berdampak bagi keyakinan investor pengembang,” ucap Rama.
Ia mengatakan kondotel menggunakan skema hotel hanya kepemilikan ditawarkan investor. Bukan produk hunian, tetapi lebih pada produk investasi sehingga kondisi perekonomian dan iklim investasi sangat berpengaruh pada perkembangan Kondotel.
Meski tidak bisa memastikan berapa jumlah pasti Kondotel yang ada di DIY ia mengatakan saat ini jumlahnya belum begitu banyak. Baru dikisaran 20 tower/unit. Jika dibanding hotel menurutnya masih dikisaran 10% dari jumlah total hotel di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Begini Catatan Pakar Hukum Tata Negara UGM soal Putusan MK
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement