Advertisement
Asita DIY: Semua Perjalanan Wisata Dibatalkan
Peserta Mandiri Yogya Marathon 2018 melintas di kawasan Candi Prambanan, Minggu (15/4 - 2018).Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DIY semakin merasakan dampak Covid-19. Semua rencana perjalanan yang sudah dipesan jauh-jauh hari telah dibatalkan atau ditunda.
Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto mengatakan dengan merebaknya penyebaran Covid-19 di dunia dan Indonesia sudah mencapai titik yang sangat mengkahatirkan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama saling membantu dan mencegah penyebarannya.
Advertisement
"Penyebaran virus ini menjadikan kekhawatiran wisatawan untuk melakukan perjalanan. Karena sudah barang tentu wisatawan ingin mendapatkan jaminan keamanan. Sehingga dengan alasan keamanan dan keselamatan banyak wisatawan menunda ataupun membatalkan kunjungannya," kata dia, Sabtu (28/3/2020).
Ia menjelaskan tingkat kekhawatiran tersebut berpengaruh terhadap wisatawan ke DIY. Tidak hanya dari negara atau wilayah yang mengalami pandemi, tetapi juga dari daerah atau negara yang tidak mengalami pandemi. Sehingga hal ini memengaruhi traffic kunjungan wisatawan.
Pada akhir Februari 2020, ia menyebutkan sudah muncul kekhawatiran pada booking yang sudah ada karena merebaknya wabah ini. Booking tamu untuk pun Maret mulai mengalami pembatalan ketika Presiden Jokowi mengumumkan adanya warga negara yang positif. Sehingga pembatalan pada saat itu diperkirakan sekitar 15–20%.
"Pada pertengahan Maret pembatalan dan rescheduling sudah mencapai 50- 70 persen. Dan akhirnya pembatalan sampai sekarang sudah mencapai 100 persen. Pembatalan kunjungan wisatawan periode saat ini sampai pada titik terendah. Artinya kami pada periode minggu sudah tidak memiliki tamu sama sekali," ujar dia.
Udhi menjelaskan untuk April pun sudah mengalami pembatalan wisatawan khususnya dari negara negara yang alami pandemi seperti Prancis, Jerman, Spanyol, Malaysia, Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Kemantren Tegalrejo Jogja Perketat Pemilahan Sampah Mulai 2026
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Kejar Target Belanja Masyarakat Rp110 Triliun
- InJourney Prediksi Kunjungan ke 3 Candi Capai 340.875 Wisatawan
- Daftar UMP 2026: Jakarta Tertinggi, Jawa Barat Terendah
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Naik, Cek Daftar Terbarunya
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp73.950 per Kg, Telur Rp33.450
- Pengetatan Anggaran Pemerintah Dinilai Picu Sepinya Hotel
- Pergerakan Penumpang Bandara Ngurah Rai Mulai Naik
Advertisement
Advertisement



