Advertisement

Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global

Anisatul Umah
Jum'at, 19 April 2024 - 20:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global Ilustrasi uang rupiah / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kaprodi S3 Ilmu Ekonomi FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Catur Sugiyanto mengatakan pelemahan rupiah disebabkan faktor global. Meningkatnya tensi Iran-Israel mengakibatkan para pelaku pasar menahan dolar sehingga dolar naik dan rupiah melemah.

Selain itu, menurutnya pelaku pasar juga memilih menyimpan cadangan minyak. Sehingga harga minyak global naik. Mereka khawatir perang bisa semakin meluas. "Jadi faktornya dari luar," ucapnya, Jumat (19/04/2024).

Advertisement

Ia menyebut untuk jangka pendek, mengimbangi pelemahan rupiah ini pemerintah perlu melepas dolar dan juga menarik rupiah dengan meningkatkan suku bunga.

Sementara untuk jangka panjang pemerintah harus menggenjot produktivitas. Sehingga ketersediaan barang dalam negeri membaik dan inflasi bisa ditekan.

Lebih lanjut dia mengatakan peluang ekspor juga perlu segera ditangkap, sebab harga di dalam negeri relatif lebih murah dalam dolar. "Harus segera berusaha meraih peluang ekspor dan kedatangan turis," jelasnya.

Pemerintah, kata Catur, harus segera menunjukkan kondisi Indonesia aman, lebih khusus lagi di DIY. Terbukti setelah Pemilu kondisi keamanan bisa terjaga. Apalagi wisatawan mancanegara (Wisman) biasanya lebih mempetimbangkan kondisi lokal daripada nasional. "Jadi perlu respons cepat dunia hotel, resto, dan perjalanan wisata untuk menjamin," lanjutnya.

Baca Juga

Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Disperindag DIY Mewaspadai Kenaikan Harga Pangan

Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi

Konflik Iran- Israel ini, kata Catur, adalah kejutan baru bagi pelaku pasar. Sehingga masih butuh waktu untuk melakukan penyesuaian. Ia mengatakan sulit untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan pasar.

Ia mengatakan tergantung dari kondisi objektif dari konflik tersebut, luasan, hingga lama berlangsungnya. Sementara untuk konflik-konflik lama di Timur Tengah pelaku pasar sudah menyesuaikan. "Pelaku masih menyesuaikan diri," lanjutnya.

Stabilitas Rupiah Terjaga

Bank Indonesia (BI) memastikan stabilitas rupiah aka tetap terjaga. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo.

Dia mengatakan Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global. Akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat," ucapnya.

Menurutnya BI berkomitmen untuk menstabilkan rupiah. Melalui intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan. Juga pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar. Termasuk operası moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang.

"Mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement