Advertisement
CONCEPT STUDIO : Pikat Konsumen dengan Promo Jenaka

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Berawal dari menggeluti dunia desain komunikasi visual sejak 2002 Chandra Triyoga kemudian merambah dunia bisnis fotografi dengan mendirikan studio foto Concept Studio. Ia berupaya memberikan pelayanan sebaik mungkin, membuat pelanggan nyaman, tetapi tetap menjaga profesionalitas.
Chandra mengungkapkan Concept Studio memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan studio foto lainnya. Jika umumnya konsumen bertemu dengan karyawan sebuah studio foto, di Concept Studio konsumen akan bertemu dengan kawan. Kawan di sini adalah pelayanan yang ramah sehingga konsumen merasa nyaman dan tidak sungkan ketika ingin mengungkapkan keinginannya.
Advertisement
"Kalau kaku, nanti malah akan sulit ketika difoto. Kalau dengan teman, mereka bisa lebih rileks dan leluasa ketika berekspresi sehingga foto yang dihasilkan lebih bagus dan natural," kata dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di gerai Concept Studio, Seturan, Sleman, Jumat (14/6).
Meskipun memperlakukan konsumen sebagai kawan, para awak Concept Studio baik di studio Jl Bugisan maupun Seturan tetap menjalankan tugas dengan profesional. Kepuasan pelanggan adalah hal utama sehingga terjalin kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Ia menceritakan pada awalnya ia menggeluti dunia desain komunikasi visual pada 2002 di bangku kuliah. Kala itu, kebutuhan masyarakat untuk jasa desain grafis masih tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu kebutuhan itu makin berkurang. Ia pun harus memutar otak untuk mengikuti perkembangan zaman.
Sekitar 2005 hingga 2006, kebutuhan dokumentasi digital semakin banyak. Era kamera pun berubah dari analog ke digital. Melihat peluang itu, ia memperdalam pengetahuan dan skill dalam fotografi. Ia belajar soal kamera, teknik fotografi, hingga demografi. Ia juga ikut komunitas fotografi untuk menimba ilmu.
Saat belajar itu pula ia mulai praktik memotret dengan ikut orang terlebih dahulu. Kemudian pada 2012, ia bersama beberapa tekan memberanikan diri mendirikan studio foto. Namun, saat itu jasa fotografinya masih bersifat panggilan dan belum memiliki studio seperti sekarang ini.
"Hitung-hitung sambil mengumpulkan modal. Setelah modal terkumpul akhirnya nekat mendirikan studio di Jl Bugisan itu pada 2015. Ya saat itu masih trial and error. Modal nekat pokoknya," kata dia.
Media Sosial
Sembari membuka usaha, ia terus belajar cara menjalankan bisnis dengan baik. Ia juga berupaya memberikan pelayanan yang prima. Ia memanfaatkan media sosial yakni Instagram untuk mempromosikan produknya. Terkadang ia membuat video soft promotion yang unik. "Orang sekarang suka yang “receh-receh”. Jadi, malah lebih diingat," kata dia.
Ia mengakui persaingan usaha di dunia jasa fotografi cukup berat. Dengan mempertahankan kualitas dan membidik pasar yang pas yakni menengah ke bawah, usahanya tetap bisa berkembang sehingga bisa membuka studio kedua di Seturan tiga bulan lalu. "Lokasi di Seturan juga lebih cocok dengan sasaran kami yakni mahasiswa," ujar dia.
Ia menyediakan beberapa produk yakni foto wisuda, grup, atau family yang dipatok antara Rp200.000 hingga Rp500.000. Ada pula paket pranikah dengan harga Rp600.000 hingga Rp1,25 juta. Kemudian, ada paket foto pernikahan yakni Rp3 juta hingga Rp5 juta. Produknya pun laris manis. Ketika musim ramai, omzetnya bisa mencapai Rp70 juta dalam satu bulan. "Musim ramai biasanya musim wisuda. DIY ini banyak universitas dan ada jadwalnya sendiri. Kami juga memberlakukan sistem reservasi sehingga konsumen bisa atur waktu," kata dia.
Ia berharap dunia fotografi semakin berkembang dan masyarakat bisa menghargai karya fotografi sebagai seni seperti pada zaman dahulu. Menurutnya, saat ini ada pergeseran makna foto yakni bukan lagi untuk dokumentasi, tetapi untuk eksistensi. "Semoga pekerjaan di dunia fotografi semakin dihargai dan kembali dipandang sebagai sebuah seni," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Sekolah Rakyat Segera Dilaunching, di DIY Ada 13 Rombel dengan 275 Siswa
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement
Advertisement